Gawat Darurat
0813-85647349
Call Center
0812-78152100
Pendaftaran
0852-74687701
Gawat Darurat
0813-85647349
Call Center
0812-78152100
Pendaftaran Online
0852-74687701
Stroke
Dibuat pada : 2021-09-08

Mitos dan Fakta Seputar Stroke


Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak, akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukan stroke masih menduduki peringkat satu sebagai penyebab kematian dan kecacatan terbanyak di Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat akan gejala stroke dan banyaknya mitos terkait stroke yang berkembang di masyarakat, membuat penanganan stroke menjadi terhambat.

Berikut beberapa mitos seputar stroke yang berkembang di masyarakat:

1.      Stroke Hanya Menyerang Orang Tua

Fakta: Stroke bisa terjadi pada berbagai usia. Walaupun kasus stroke lebih sering ditemukan pada usia > 55 tahun namun saat ini stroke di Indonesia banyak ditemui pada usia produktif 25-45 tahun. Stroke usia muda dikaitkan dengan kelainan pembuluh darah, penyakit sel darah merah dan akibat penerapan pola hidup yang tidak sehat.

2.      Stroke Hanya Terjadi  pada Penderita Penyakit Jantung

Fakta: Stroke dapat terjadi pada siapa saja dengan atau tanpa penyakit jantung, namun resiko stroke akan meningkat pada pasien penderita penyakit jantung, diabetes dan hipertensi.

3.      Stroke Tidak Dapat Dicegah

Fakta: Stroke merupakan penyakit yang bisa dicegah. Hampir 80% kejadian stroke bisa dicegah dengan perilaku “CERDIK “

C: Cek kesehatan secara berkala, E: Enyahkan asap rokok, R: Rajin aktivitas fisik/olahraga, D: Diet sehat gizi seimbang, I: Istirahat cukup, K: kelola stress.

4.      Stroke Tidak Memerlukan Penanganan Medis Segera

Fakta: Stroke merupakan keadaan gawat darurat yang menimbulkan kecacatan dan kematian. Saat ini resiko kecatatan dan kematian pasien dapat diturunkan dengan Trombolisis (tindakan melarutkan sumbatan, melancarkan aliran darah) sehingga  mencegah terjadinya kerusakan jaringan dan organ. Bawalah pasien stroke ke rumah sakit segera setelah serangan dan sebelum 4,5 jam, yang merupakan periode emas penanganan.

5.       Menusuk Jarum ke Telinga, Jari Tangan dan Kaki

Fakta: Stroke terjadi akibat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, bukan pada pembuluh darah tepi anggota tubuh lainnya. Melakukan penusukan jarum hanya akan meningkatkan resiko infeksi bila jarum tidak steril.

6.      Pengobatan Dapat Dihentikan bila Gejala Sudah Menghilang

Fakta: penderita stroke memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami kejadian stroke berulang dengan gejala yang lebih berat. Oleh karena itu pengobatan pencegahan stroke, mengontrol faktor resiko dan penerapan “PATUH” penting dilakukan.

P: Periksa kesehatan secara berkala, A: Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat, T: Tetap diet sehhat dan gizi seimbang, U: Upayakan beraktivitas fisik dengan aman, H: Hindari merokok, minum-minuman beralkohol dan zat karsinogenik

7.      Jika Gejala Stroke Hilang, Tidak Perlu Periksa Dokter

Fakta:  Gejala stroke sementara disebut dengan Transient Ischemic Attack (TIA). TIA memerlukan penanganan serius. Setengah dari kasus stroke terjadi setelah mengalami TIA dalam 24 jam pertama. Mengenali gejala dan mengobati TIA secara dini, dapat menurunkan resiko terjadinya stroke.

Terakhir, jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf di RSUI bila Anda mengalami gejala terkait stroke. RSUI juga memiliki pelayanan neurorestorasi untuk pengobatan dan pemulihan pasien stroke. Sebelumnya, juga dapat membuat janji temu dengan dokter melalui website atau nomor telepon RSUI, sehingga tidak perlu menunggu lama saat sesampainya di rumah sakit.

Referensi:

Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) (2018). Jakarta:  Badan Penelitian dan Pengembangan. 2018

Virani SS, Alonso A, Emelia J et al. Heart disease and stroke statistics-2020 update: report from the American heart association. Ahajournals. 2020

Hill MD, Coutts SB. Preventing stroke after transient ischemic attack. CMAJ. 2011;183(10):1127-1128. doi:10.1503/cmaj.110704

Robinson T, Zaheer Z, Mistri AK. Thrombolysis in acute ischaemic stroke: an update. Ther Adv Chronic Dis. 2011;2(2):119-131. doi:10.1177/2040622310394032

P2ptmkemenkesri

 

 

Sumber : https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/mitos-dan-fakta-seputar-stroke

Gambar : freepik.com